This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Search

Senin, 28 November 2011

Anak Geo berkomentar !!!



Faris PW ‘11


Saya memilih Geografi karena suka dengan ilmu lingkungan dan selain itu dengan mengambil prodi Pembangunan Wilayah nantinya dapat membangun wilayah yang wawasan lingkungan. Kesan pertama masuk menyenangkan namun kurang nyaman dengan keadaan kampus yang dalam pembangunan gedung. Harapan kedepan saya pengen lulus 4 tahun dan mampu berprestasi. Selain berharap geografi bias juara-juaara dalam perlombaan agar lebih dikenal. 




Olin dan Deta KPJ ‘11
            Kami memilih masuk UGM karena UGM merupakan Universitas Favorit dan Negeri, selain itu lulusannya juga bagus-bagus dengan prospek kerja yang baik juga. Kenapa memilih geografi? Karena tertarik dengan kera di lapangan dan juga suka gambar jadi memilih KPJ (Olin). Tertarik di KPJ karena ingin masuk Di Dinas Pekerjaan Umum, selain itu KPJ juga menunjang masa depan (Deta). Kesan pertama masuk geografi gedung-gedungnya kurang baik, tetapi setelah di geografi orang-orangnya baik-baik dan pinter-pinter, banyak yang ikut lomba-lomba juga.
Harapan kedapan  pengen lulus cepat, kuliah lancar, IPnya baik. Berharap geografi makin dikenal dan menjadi juara. Terakhir Pembangunannya cepat selesai.

Inneke KPJ ‘10
            Memilih Geografi karena memang tujuan dari dulu. Kesan pertama masuk nyaman, ternyata kampusnya kecil, suasananya pas, adem, serasa dirumah sendiri. Kuliah pertama tidak seperti yang diharapkan karena banyak teori, tetapi dengan itu saya jadi tahu dalam waktu setahun itu masih banyak ilmu dari geografi yang belum saya ketahui.
Harapan kedepan bisa ikut serta bersama Fak. Geografi membangun, mengenalkan geografi dan mencetak geograf-geograf handal yang bias memajukan, dan mengabdi pada masyarakat.

Sabtu, 08 Oktober 2011

The Next Video Iklan layanan Masyarakat

Kembali lagi......
kali ini tidak hanya satu video tetapi 2 video yang akan di postingkan....
nikmatilah...
Judulnya
"Buang Sampah Ya Di Tempatnya"

                                                                                    
"Jogjaku Bersih Tanpa Sampah"

Kamis, 29 September 2011

Jogjaku Bersih Kotaku Nyaman

Ardgiss pernah mengadakan lomba membuat video iklan layanan masyarakat yang mengajak untuk menjaga kebersihan Kota Yogyakarta. berikut adalah beberapa video tersebut, akan tetapi akan kami tampilkan one by one....

nikmati videonya dan lakukan pesan yang ada......

Yogya Berhati Nyaman...!!!!!!!

Senin, 12 September 2011

Langkah Awal Seorang Geograf


Hmn,,, apa sih yang ada dipikiranmu ketika mendengar kata “KKL 1 PENGENALAN BENTANGLAHAN” ? Ketika pertama kali mendengar istilah ini entah kenapa langsung terbayang tentang “jalan-jalan”. Sebuah kegiatan yang buatku, Geograf banget ! Geografi itu butuh pembuktian di lapangan, ga cuma teori dan konsep saja, kita juga perlu tahu, apakah yang ada di buku dan apa yang diceritakan dosen ketika kuliah itu benar atau tidak. Yupz, kegiatan inilah yang menjadi ajang pembuktian kita para calon geograf untuk membuktikan kebenaran dari semua konsep dan teori yang selama ini telah kita dapatkan. Layaknya seorang detektif yang sedang mencari informasi mengenai suatu kejadian, kita dihadapkan pada berbagai bentuklahan yang memiliki “benang merah” atau saling berkaitan.
Langkah awal seorang detektif adalah mengumpulkan informasi, nah, untuk kita seorang geograf, pada KKL 1, langkah awal kita adalah mengindentifkasi fenomena-fenomena geografi yang ada di lapangan. Bermula dari kegiatan KKL 1 mandiri, kita benar-benar “diumbar” di lapangan yang tentunya kita masih mendapat pengarahan dari pembimbing sebelum keberangkatan. Ketika KKL 1 tahun 2010, pengalaman yang mungkin tidak terlupakan bagi yang pernah mengalaminya (bila sudah dilupakan, ga papa ^^), ada beberapa mahasiswa yang ketika briefing pagi, datang terlambat. Otomatis, harus mendapat “hadiah” yaitu lari keliling gedung D3 \(^_^)/ Ini membuktikan bahwa pembimbing serius membimbing kita untuk terjun ke lapangan sehingga kita perlu menanamkan kedisiplinan dalam diri kita. Intinya, kita jalan-jalan tapi serius dikitlah.
KKL 1 mandiri, kita dihadapkan pada berbagai bentuklahan yang terbentang dari utara hingga selatan yaitu dari puncak Gunung Merapi hingga pantai selatan. Dari berbagai titik yang dicapai ketika KKL mandiri, Ada tiga tempat yang menurutku memiliki pemandangan yang bagus yaitu di Bebeng, sepanjang Kali Gendol, dan Parangendog di pantai selatan. Kenapa memilih ketiga tempat tersebut ? Yang pertama untuk Bebeng dan sepanjang Kali Gendol, ketika itu, di Bebeng kita bisa melihat hasil erupsi Merapi tahun 2006 yang mengeluarkan banyak material vulkanik dengan berbagai ukuran dan kita bisa melihat seberapa tinggi tebing Kali Gendol. Dari ketinggian kita bisa melihat adanya penambangan pasir. Saat itu, hanya beberapa kelompok yang berhasil mencapai rumah Alm. Mbah Maridjan. Sayangkan sekali, kelompokku tidak menuju tempat itu. Dan sangat disayangkan sekali, semuanya telah berubah. Kemudian Parangendog di pantai selatan. Sebenarnya ada dua nama lokasi yang memiliki nama yang sama tetapi memiliki kenampakan yang berbeda yaitu Parangendog pantai dan Parangendog bukit. Lokasi yang aku maksud adalah Parangendog bukit yang dijadikan sebagai tempat bermain paralayang. Tempat ini menjadi istimewa karena untuk mencapai tempat ini susahnya minta ampun. Tanjakan yang curam, membuat banyak motor tumbang ditengah jalan. Adapula yang sampai jatuh dari motor gara-gara ga kuat tanjakan. Tapi, usaha yang penuh dengan pengorbanan tersebut, membuahkan hasil yang menakjubkan. Kita disuguhi pemandangan pesisir pantai selatan yang membentang luas ke barat.
KKL 1 Pengenalan Bentanglahan tidak berhenti disitu saja, kita kemudian diajak pada rangkaian kegiatan pengenalan bentanglahan dengan rute Jogja-Jawa Tengah. Ruang linngkup kajiannya menjadi lebih luas lagi. Titik-titik yang dilalui mewakili tiga zona yang membagi Pulau Jawa yaitu Zona Selatan, Tengah dan Utara. Setiap zona memiliki karakteristik yang berbeda-beda namun saling berkaitan. Kegiatan inilah yang baru dinamakan “tamasya” karena kebanyakan kita hanya berada di dalam bus mendengarkan penjelasan. Di setiap titik kita hanya memiliki waktu sekitar 40 menit dengan sekitar 15-20 menit penjelasan dari para pembimbing. Nah, bagi yang mabuk berat terhadap kendaraan, bisa jadi kegiatan ini sangat menyiksa ^^ Kemudian selain itu, disetiap titik kita mesti mendengarkan penjelasan dari pembimbing di berbagai medan, salah satunya di bawah terik matahari. Selama rentang waktu antara 15 hingga 20 menit, berapakah laju penghitaman kulit kita ? hahaha ^^ Seorang geograf tidak boleh mengeluhkan hal seperti itu. Ketika kita turun di lapangan, kita harus siap fisik dan mental. Karena kulit hitam itu bisa diatasi.  (Advent PW’09)

Sabtu, 02 Juli 2011

Pengalaman KKL 1

Mimpi basah di KKL I
Mungkin kita pernah dibuai masa kecil yang penuh dengan canda dan permainan. Hingga masa kecil kita tidak dikatakan bahagia. Dan pemikiran berlanjut dalam waktu yang secara cepat tertransformasi sesuai relativitas, dan diri menjalani suatu pertumbuhan.
            Ketika kecil beranjak remaja, guruku pernah berkata, “ketika kecil udah mimpi, itulah suatu masa ketika kamu dikatakan dewasa.” Dulu aku mungkin tidak mengerti maksud implicit didalamnya, yang aku tahu bahwa mimpi adalah satu cara otak untuk mengeluarkan ide, hasrat, atau imajinasi bahkan ketakutan secara abstrak.
            Hingga aku beranjak dewasa dan mencoba mengerti arti lain dari sebuah pengalaman masa kecil. Kini dunia telah berubah, membawa waktu yang menjadikan perisai kehidupan seakan membuka untuk menerkam hingga tertekan jika tidak siap, walau telah beranjak di perguruan tinggi. Kasta tertinggi pendidikan.
            Pertanyaannya bahwa jika dunia perguruan tinggi telah dimasuki, seharusnya kita telah benar-benar dewasa.
J J
            Hingga saat ini terdapat suatu hal yang membuat arti jawaban tentang apa yang selama ini disimpan dan dialami, ‘ mimpi basag’. Mungkin didapatkan saat menjalani Kuliah Kerja Lapangan part 1. Lalu, adaapa dengan Kuliah Kerja Lapangan yang pertama ini?
            Kata angkatan atas, “ KKl 1 itu nyantai aja, soalnya hanya jalan-jalan keliling. Ntar laporan ngumpul dapat A”. Lain berkata bahwa KKL adalah saat dimana ‘ unforgettable moment’ saat kuliah berlangsung, beragam kisah mencerca dan terekam memori, mulai dari kisah cinta, kisah telah, dan  lain-lain.
            Tapi apakan hanya seperti itu?
            KKL 1 adalah cerita tentang mimpi basah. Upz, bukan mimpi kehujanan ya, terus basah, atau halusinasi tentang sesuatu yang cantik-cantik sehingga meningkatkan suhu. Yang seharusnya dapat diterjemahkan sebagai sebuah transformasijiwa yang lebih mendalam ketika harus dicermati.
            Kenapa sebuah transformasi?. Mungkin jawabannya ketika dimulai dari sebuah pertanyaan, apa bedanya Negara miskin dan Negara maju?. Apakah umur, ataukah sumberdaya.
            Perbedaan antara Negara berkembang (miskin) dan Negara maju (kaya) tidak tergantung pada umur Negara itu. Contohnya Negara India dan Mesir, yang umurnya lebih dari 2000 tahun, tetapi mereka tetap terbelakang (miskin). Di sisi lain Singapura, Kanada, Australia, dan New Zealand Negara yang umurnya kurang dari 150 tahun dalam membangun, saat ini mereka adalah bagian dari Negara maju di dunia, dan penduduknya tidak lagi miskin.
            Ketersediaan sumber  daya alam dari suatu Negara juga tidak menjamin Negara itu menjadi kaya atau miskin. Jepang mempunyai area yang sangat terbatas. Daratannya 80% berupa pegunungan dan tidak cukup untuk meningkatkan pertanian dan peternakan.  Tetapi saat ini Jepang menjadi raksasa ekonominomor dua di dunia. Swiss uga tidak mempunyai perkebunan coklat tapi sebagai Negara pembuat coklat terbaik di dunia. Swiss juga tidak mempunyai cukup reputasi dalam keamanan, integritas, dan ketertiban tetapi saat ini bank-bank di Swiss menjadi bank yang sangat disukai di dunia.
            Lalu……. Apa perbedaannya?
            Perbedaanya adalah pada sikap/ perilaku masyarakatnya, yang telah dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan pendidikan. Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di Negara maju, ternyata bahwa mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti/mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan yang salah satunya adalah Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari.
            Begitu KKL 1 adalah mimpi basah, bukan karena disana aku bermimpi bertemu dengan wanita cantik dan kehujanan sampai basah. Tapi adalah sebuah transformasi untuk menjadi yang lebih baik.
            Disana telah diajarkan tentang suatu kedisiplinan baik tepat waktu dan tanggungjawab. Telah diajarkan melalui praktek tentang sebuah etika, dan diajak melihat ciptaan kebesaran Tuhan. Sebenarnya agar kita sadar dan dan mengerti tentang arti kehidupan untuk memajukan bangsa dan Negara kita.
            Apakah kita telah sadar?memang tidak disampaikan secara langsung, tapi sebagai manusia yang memiliki akal dan hati seharusnya mengerti tentang hal ini. Karena pada dasanya, kita terbelakang/ lemah/ miskin/ karena perilaku kita yang kurang/ tiak baik.
            Semoga KKl 1 ini membuat generasi menjadi kaya dengan mimpi basah. Dan teruslah bermimpi!. (Ihsan KPJ’09)