Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka
panjang, jangka menengah, dan tahunan, yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Perwujudan
dari SPPN sangat membutuhkan partisipasi dari masyarakat, begitu pula dengan
partisipasi pihak akademisi agar selalu tercipta hubungan untuk bersama-sama
mewujudkan cita-cita pembangunan nasional.
Terkait dengan perencanaan
pembangunan, pada hari Senin, 25 Januari 2012, pukul 09.00 WIB, mahasiswa
Jurusan Sains Informasi Geografi (SIG-PW) yang tergabung dalam Himpunan
Mahasiswa ARDGISS Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, melakukan kunjungan
ke kantor Kementerian PPN/Bappenas. Kunjungan 96 mahasiswa yang didampingi oleh
dua dosen, yaitu Bapak Zuharnaen dan Bapak Joko Christanto yang diterima di
Ruang SG 1-2 Bappenas, membahas tema ““Peran Ilmu Geografi dalam Perencanaan
Pembangunan Nasional”. Kunjungan mahasiswa diawali dengan paparan yang
disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah,
Bappenas, Dr. Ir. Max Hasudungan Pohan, CES, MA. Bpk. Max memaparkan tentang
isu-isu pembangunan nasional terutama mengenai kesenjangan antarwilayah di
Indonesia. Menurut beliau, kenyataan data di lapangan (pulau-pulau di
Indonesia) membuat kita berpikir keras, mengapa Papua yang memiliki sumber daya
alam yang begitu melimpah, namun perannya terhadap negara dalam hal share PDRB
berada jauh di bawah kemampuan Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Setelah Bpk. Max menyampaikan
paparan, Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, MSc selaku Direktur Pengembangan Wilayah,
Bappenas, menambahkan paparan tentang peran geografi, yakni melalui fungsi data
dan informasi sebagai basis perencanaan pembangunan. Tanpa data dan informasi
geospasial, produk-produk perencanaan pembangunan tidak mencapai kualitas yang
semestinya untuk merencanakan suatu daerah. Di samping itu, Direktur Kawasan
Khusus dan Daerah Tertinggal, Ir. R. Aryawan Soetiarso Poetro, MSi juga turut
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mahasiswa peserta diskusi
mengenai pengelolaan daerah perbatasan yang dianggap penting untuk
diperhatikan. Kekuatan daerah perbatasan seharusnya lebih diperhatikan untuk
menjaga ketahanan negara.
Kunjungan mahasiswa SIG-PW
UGM yang berlangsung kurang lebih dua jam itu akhirnya menghasilkan kesimpulan
bahwa untuk menjalankan perencanaan, semua pihak harus terlibat di dalamnya dan
dilaksanakan secara bertahap untuk menuju Indonesia yang bermartabat, serta
kunci utama yang harus digerakkan adalah masyarakat. (Pendi)
0 komentar:
Posting Komentar